Yogyakarta – Pusat Studi dan Program Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menggelar Seminar Nasional Bioteknologi ke-X dengan tema “Fostering Interdisciplinary Solutions in Biotechnology for Sustainability”. Acara yang berlangsung di Sekolah Pascasarjana UGM pada Sabtu (26/11/2024) ini berhasil mengumpulkan lebih dari 200 peserta dari 36 institusi berbeda, terdiri atas akademisi, peneliti, dan praktisi.
Seminar ini menyoroti urgensi kolaborasi lintas disiplin ilmu dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan degradasi lingkungan. “Melalui pendekatan bioteknologi yang terpadu, diharapkan dapat ditemukan solusi inovatif untuk memastikan keberlanjutan di berbagai sektor, termasuk pertanian, kesehatan, industri, dan lingkungan,” kata Agung Dian Kharisma, S.Pd.Si., M.Biotech, Ph.D., selaku ketua panitia seminar.
Partisipasi yang begitu luas ini mencerminkan antusiasme dan kepedulian komunitas akademik, peneliti, serta praktisi terhadap perkembangan bioteknologi dan pentingnya kontribusi untuk keberlanjutan. “Kami berharap melalui seminar ini, akan tercipta diskusi yang mendalam dan kolaborasi lintas institusi yang dapat membawa dampak positif bagi penelitian dan implementasi bioteknologi di masa depan,” imbuhnya.
Membangun Solusi Lintas Disiplin untuk Keberlanjutan
Indonesia mempunyai potensi besar dalam bidang bioteknologi. Potensi tersebut harus dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai masalah, misalnya sosial ekonomi nasional untuk menyediakan pangan murah bagi masyarakat dan obat-obatan yang efektif untuk berbagai penyakit.
Sekolah Pascasarjana UGM sangat mendukung adanya pendekatan interdisipliner dalam menyelesaikan permasalahan. Dalam sambutannya, Dekan Sekolah Pascasarjana UGM menjelaskan bahwa seminar ini mengundang para pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi solusi inovatif dalam aplikasi bioteknologi mulai dari peningkatan kualitas pangan hingga peningkatan kesehatan dan kesejahteraan global. “Seminar ini menjadi bukti akan apa yang terjadi ketika akademisi, industri, pembuat kebijakan, pendidik, dan pemangku kepentingan berkumpul di bawah satu atap. Dengan berbagi wawasan, keahlian, dan sumber daya, kita dapat mempercepat kemajuan menuju Indonesia Emas 2045”, jelas Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D.
Pusat Studi dan Program Studi Bioteknologi UGM berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. “Ke depan, kami akan terus menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat memfasilitasi kolaborasi dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia di bidang bioteknologi”, pungkas Agung Dian.
Harapannya, seminar ini dapat menjadi momentum bagi para peserta untuk terus mengembangkan riset dan inovasi di bidang bioteknologi. Dengan semakin banyaknya peneliti dan praktisi yang terlibat, diharapkan dapat tercipta ekosistem inovasi yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia. (AR)