Yogyakarta, 20 November 2024 – Pipin Agnesia, mahasiswa Program Studi Magister Bioteknologi Universitas Gadjah Mada (UGM), berhasil meraih penghargaan Best Presenter dalam konferensi internasional bertajuk Nature’s Blueprint: A Journey toward Sustainable Development through the BCG Economy Model. Acara bergengsi yang diselenggarakan oleh Universitas King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang, Thailand bekerja sama dengan Asian Federation of Biotechnology (AFOB) 2024 ini berlangsung pada 14-16 November 2024 di Krungsri River Hotel, Ayyuthaya, Thailand dengan menghadirkan peneliti dan akademisi terkemuka di bidang bioteknologi dari berbagai negara.
Dalam sesi bertema Food Technology and Engineering, Pipin mempresentasikan penelitiannya yang inovatif terkait pemanfaatan limbah kulit ikan menjadi minyak sebagai bagian dari nutraceutical product sebagai sumber asam lemak esensial untuk mendukung pengembangan pangan berkelanjutan sekaligus memiliki potensi terapeutik secara in vitro. Penelitian yang dipresentasikan oleh Pipin merupakan hasil kolaborasi penelitian dengan Universitas Sebelas Maret yang diketuai oleh Elisa Herawati, M.Eng., Ph.D. Penelitian ini menyoroti pentingnya eksplorasi sumber daya hayati lokal untuk menciptakan solusi berbasis Bio-Circular-Green (BCG) Economy yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus melanjutkan penelitian yang tidak hanya berfokus pada inovasi pangan tetapi juga memberikan dampak nyata bagi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan,” ujar Pipin usai menerima penghargaan.
Konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 300 peserta dari berbagai negara diantaranya Amerika Serikat, Jepang, Vietnam, Taiwan, dan Malaysia. Konferensi dan Annual Meeting Biotechnology ke 36 ini mencakup presentasi panel, diskusi mendalam, dan pameran teknologi mutakhir di bidang bioteknologi. Pipin dinilai unggul karena presentasinya yang komprehensif, inovatif, serta mampu menjawab tantangan global dalam mewujudkan pembangunan keberlanjutan melalui pendekatan interdisipliner.
Presiden Thai Society for Biotechnology, Prof. Dr. Thanuttkhul Mongkolaussavarat beserta komite eksekutif lainnya, menyampaikan, “Kami sangat mengapresiasi talenta muda yang mampu menghubungkan penelitian ilmiah dengan visi pembangunan berkelanjutan. Ini adalah langkah penting untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.”
Penghargaan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Pipin, tetapi juga bagi UGM, UNS, LPDP selaku pemberi beasiswa dan komunitas bioteknologi Indonesia, yang semakin diakui kontribusinya di kancah internasional.